Anggapan dan Fakta tentang Bata Ringan AAC
Saat ini telah banyak orang berani menggunakan bata ringan AAC sebagai material utama pasangan dinding bangunan rumah atau gedung. Tetapi masih banyak pula orang masih ragu menggunakan material beton ringan aerasi atau dalam hal ini adalah bata ringan AAC, kemungkinan hal hal yang membuat orang masih ragu salah satunya karena
adanya anggapan seputar material ini. Anggapan seperti apa saja itu ?
1. Anggapan: Bata ringan AAC atau Beton ringan aerasi dianggap mudah dibongkar.
Fakta: Jika pemasangannya benar, dinding dari beton ringan aerasi sulit dibongkar. Dengan menggunakan semen mortar sebagai thin bed atau perekat bata ringan AAC serta menggunakan pasangan anchor pada setiap 3 susunan bata ringan maka pasangan bata ringan AAC ini sangat kuat dan sulit untuk dibongkar atau dirobohkan.
2. Anggapan: Bata ringan AAC tidak cocok untuk dinding luar.
Fakta: Pasangan dinding bata ringan AAC mempunyai tingkat presisi yang tinggi, pasangan dinding bata ringan mempunyai kerataan permukaan dinding yang sangat bagus dibandingkan dengan bata merah. Jika akan digunakan di bagian luar, permukaan dinding bata ringan AAC dapat diplester dan diaci. Plesteran dan acian berfungsi sebagai pelindung. Plasteran dan Acian dapat menggunakan semen mortar type plasteran atau acian, jika dirasakan anggarannya cukup mahal maka plasteran atau acian dapat menggunakan plasteran maupun acian konvensional yaitu dengan PC dan semen biasa.
3. Anggapan: Bata ringan AAC tidak boleh digunakan untuk dinding kamar mandi
Fakta: Untuk pemakaian bata ringan AAC sebagai pasangan dinding di tempat basah dan lembab, yang perlu diingat adalah hendaknya di atas balok sloof
dibuat lapisan trasram (lapisan kedap air) dari campuran semen dan pasir dengan
perbandingan 1:3. Ketinggian trasram setidaknya sekitar 1 m.
4. Anggapan: Bata Ringan AAC Tidak tahan terhadap air.
Fakta : Banyak orang beranggapan bahwa bata ringan AAC atau beton ringan aerasi berpori
sehingga terlihat mudah menyerap air atau bisa menyimpan air. Padahal, faktanya tidak demikian. Meskipun berpori banyak, beton ringan aerasi memiliki daya serap air yang rendah. Hal ini disebabkan pori-pori di dalam inti beton berdiri sendiri. Masing-masing pori tidak saling berhubungan sehingga air tidak mudah merembes ke dalam material ini.
5. Anggapan : harga atau biaya pengerjaan yang menggunakan bata ringan AAC jauh lebih mahal daripada bata merah.
Fakta : Saat ini harga bata ringan AAC tidak semahal waktu lalu, dengan semakin banyaknya merk bata ringan AAC yang beredar di pasaran maka harga bata ringan AAC semakin bersaing. Secara material harga bata ringan AAC memang nampak lebih mahal daripada bata merah, tetapi secara keseluruhan biaya pengerjaan dinding bangunan rumah antara yang menggunakan bata ringan AAC dengan bata merah adalah tidaklah terlalu jauh mungkin akan menjadi relatif sama bahkan lebih murah jika efisiensi waktu juga diperhitungkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.