Pekerjaan Acian adalah proses finishing dinding bata ringan AAC setelah Plesteran dan sebelum pengecatan. Pekerjaan Acian berfungsi untuk menutup pori-pori yang terdapat pada plesteran dan menghaluskan permukaan plesteran agar kelihatan lebih rapi,
sehingga permukaan plesteran mudah dicat dan memperindah penampilan dinding bata ringan AAC. Selain itu acian digunakan untuk memperkokoh dinding bata ringan AAC dan mencegah rembesan air.
Cara pengacian yang baik, bahan-bahan acian yang bemutu dan komposisi mempengaruhi kualitas dari acian. Permasalahan yang sering terjadi adalah terjadinya keretakan halus pada acian yang sudah kering Kami akan berbagi cara dalam mengaplikasikan acian yang benar.
Peralatan dan bahan yang dibutuhkan
Mortar UZIN type SC 75 atau Utama (MU) untuk Acian dan plesteran
Timba 2 pcs
Cetok
Roskam (kasut) yang terbuat dari steel (baja) atau PVC bisa juga yang dari
kayu
Kertas bekas bungkus semen
Kuas ukuran 3dim
Langkah kerja
Persiapkan bahan dan peralatan sesuai kebutuhan.
Campur Mortar UZIN (untuk Acian dan plesteran) dengan air secukupnya sampai adonan seperti adonan roti, tidak terlalu encer tapi juga tidak terlalu kental.
Bersihkan dasar permukaan yang akan diaci dari serpihan, kotoran dan minyak
yang dapat mengurangi daya rekat adukan.
Siram dinding bata ringan AAC yang akan diaci dengan air hingga basah dan tunggu sebentar (agar dinding tidak banyak menyerap air semen dan mempercepat proses
perekatan).
Aplikasikan acian ke permukaan dinding bata ringan AAC dengan menggunakan cetok.
Ratakan dan Halus kan dengan menggunakan Roskam (kasut) dan ulangi
sampai rata. Lakukan pengacian pada satu per satu blok dinding.
Anda dapat menghaluskan dan meratakan acian dengan kuas yang telah
dicelupkan air.
Setelah agak kering, haluskan permukaan acian dengan menggunakan kertas
bekas semen sampai rata dan halus.
Perlu kita perhatikan
Lakukan pengacian pada satu per satu blok dinding bata ringan AAC. Jangan pernah
mengerjakannya setengah-setengah. Pertemuan acia yang lama dengan acian
yang baru akan menyisahkan bekas sambungan.
Hindari menyimpan adonan aci terlalu lama, karena apabila terlalu lama
disimpan maka adonan tersebut bisa saja rusak dan tidak berfungsi maksimal
lagi.
Hindari mengaci terlalu tebal, karena jika ketebalan aci tersebut melebihi
batas normal maka akan mengalami kesulitan pada saat proses perataannya.
Tebal acian yang di anjurkan adalah 1,5 – 2,0 mm, tergantung kerataan dasar
permukaannya.
Jika plesteran gompal atau retak lakukan perbaikan sebelum mengaci. Acian
tidak dapat menutup retak atau gompal.
Jika anda ingin melanjutkan melanjutkan ke pengerjaan pengecatan tunggu
lapisan acian hingga benar-benar kering, agar hasil yang dicapai maksimal.
Bila Anda ingin mendapatkan hasil yang lebih maksimal, tahan terhadap
rembesan dan keretakan Anda dapat mencampurkan lem putih pvac yang
berfungsi sebagai perekat yang sudah dicairkan kedalam adonan acian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.