Saat ini bata ringan menjadi primadona sebagai bahan alternatif untuk dinding bangunan selain bata merah dan batako. Ada dua type bata ringan yaitu : Bata Ringan CLC ( Celluler Light Concrete) dan bata ringan AAC ( Autoclaved Aerated Concrete).
bata ringan AAC di Indonesia dipelopori oleh merk Hebel yang menguasai pasar Indonesia Bagian Barat, Sebelumnya untuk Indonesia bagian Timur lebih banyak dipasok oleh PT. Viccon dengan merk CITICON nya, tapi saat ini telah beredar di pasaran seperti merk : Grand Elephant, Blesscon, Focon, SB Con. Dengan semakin bertambahnya merk merk bata ringan AAC maka lambat laun harga bata ringan AAC di pasaran akan menurun karena semakin ketatnya persaingan.
Awalnya Citicon sendirian di pasar Indonesia Timur yang meliputi : Jawa Timur, Bali, Kalimantan, Sulawesi bahkan sampai Papua dengan harga di kisaran Rp. 850.000 - Rp. 900.000,-/m3 (harga franco Surabaya) bandingkan dengan harga bata ringan AAC di Jakarta yang hanya berkisar di Rp. 750.000/m3 (franco Jakarta).
Dengan masuknya merk-merk baru dengan menawarkan harga yang lebih murah dari CITICON, saat ini harga bata ringan di Jawa Timur dan belahan Indonesia Timur di kisaran harga Rp. 800.000 - Rp. 850.000/m3 franco Surabaya. Harga-harga ini adalah harga untuk segmen pasar retail atau housing, untuk harga segmen proyek lebih ketat lagi dimana masing-masing merk beradu harga sedemikian rupa untuk merebut pasar di segmen proyek.
Perkembangan terbaru, masuk lagi merk baru bata ringan AAC yang ber home base di Sulawesi Selatan atau Makasar yang ikut meramaikan persaingan pasar bata ringan AAC di belahan Indonesia Bagian Timur.
Seperti yang telah dilansir di MediaKalla.com sebagai berikut ini :
MediaKalla.Com – PT. Bumi Sarana Beton, salah satu anak perusahaan Kalla Group yang bergerak di bidang bisnis construction and property akan segera mengeluarkan produk bata ringan ke pasaran. bata ringan (light brick), menurut Manajer Operasional, Budi Harsima produk ini adalah bahan bangunan yang pertama kali diproduksi di Kawasan Timur Indonesia yang berlokasi di Kawasan Industri Makassar, Daya, “bata ringan ini mulanya hanya di produksi di Jabotadebek dan Jawa Timur. Karena kami melihat potensi permintaan yang cukup tinggi Makassar dengan pembangunannya yang pesat, maka kami membangun pabrik bata ringan ini dengan nama Kalla Block.” kata Budi dalam sebuah wawancara di Pabrik bata ringan Kima Daya, Selasa(25/4/2012).
bata ringan, menurut Budi memiliki banyak keunggulan dibandingkan bata merah, “bata ringan itu ukurannya terstandarisasi dan beratnya ringan sehingga hanya membutuhkan sedikit plester dan pengerjaannya lebih cepat dibandingkan bata merah sehingga menghemat material dan upah tukang batu.” Kata Budi. Budi menambahkan bata ringan memiliki komposisi yang berpori sehingga dapat menyerap panas dan meredam suara, “bata ringan ini mirip batu apung, namun jangan diragukan soal ketahanannya,bata ringan ini tahan gempa sebab sifatnya yang kuat dan elastis” tandas Budi.
Lebih jauh, Budi menambahkan bata ringan sangat ramah lingkungan dibandingkan bata merah, “Kalau bata merah bisa jadi dibuat dari tanah produktif yang mengandung humus, sedangkan bata ringan ini dibuat dari semen, pasir silika, gypsum, kapur dan aluminium pasta. Sangat sesuai dengan program Go Green yang saat ini digalakkan pemerintah.” urai Budi.
Dengan keunggulan keunggulan ini, Budi meyakini bata ringan akan laku dipasaran menggantikan bata merah, “Kami melihat pembangunan gedung gedung tinggi maupun perumahan di Makassar dan sekitarnya sangat pesat. Ini sebuah prospek yang bagus yang didukung oleh culture masyarakat Sul Sel yang sangat respon dengan sesuatu yang baru.” tandasnya. Untuk mempromosikan bata ringan ini, Kalla Block akan menggandeng kontraktor skala besar, berpatisipasi dalam pameran perumahan dan melakukan training untuk tukang batu.
Saat ini, Kalla Block sedang fokus merampungkan pembangunan pabrik bata ringan. Pabrik yang berdiri diatas lahan satu setengah hektar itu mempekerjakan beberapa teknisi dari Cina yang dibantu sekitar 50 orang teknisi lokal, “Mesin mesinnya seperti alat pencampur dan penghalus bahan, pouring dan auto cliff kami datangkan dari China tapi menggunakan teknologi Jerman. Rencana sekitar bulan Juni pabrik bata ringan ini sudah rampung dan mulai berpoduksi dalam jumlah besar.”kata Budi.
Tidak seperti bata merah, penjualan bata ringan ini akan dikemas dalam bentuk valet atau karung semen dengan minimal pembelian 10, 76 m3 atau sama dengan satu truk, “Pembelian kurang dari satu truk bisa dilakukan di toko bahan bangunan yang akan menjadi distributor kami.” Tutup Budi.
Bagaimana ? semakin ramai kan persaingan antar merk bata ringan AAC?
Sekarang tinggal calon konsumen aja yang harus pintar-pintar memilih merk bata ringan sesuai dengan budget masing-masing. Tiap-tiap merk menawarkan spesifikasi yang serupa satu sama lainnya, tetapi jika diuji lab kan untuk kuat tekan masing-masing merk yang beredar akan terlihat jelas perbedaan kualitas dari merk-merk bata ringan yang ada.
Anda butuh informasi tentang bata ringan AAC ???
Hubungi :
CV. Tiga Mitra, jl. klakahrejo, ruko TCBD-TR. 1/11 Surabaya
telp. (031) 31398222, 081231313222
email : cvtigamitra@gmail.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.